Pelajar Kendal Buat Detektor Belatung Buah
Belatung
menjadi hama menjengkelkan bagi penggemar buah. Belatung yang menetas dari
telur lalat itu merusak daging buah dari dalam. Keberadaan larva lalat itu di
dalam buah sulit dideteksi. Meski kulit buah tampak mulus, bisa jadi bagian
dalamnya sudah hancur akibat belatung. Berangkat dari hal itu para pelajar dari
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kendal, Jawa Tengah, membuat detektor untuk
melacak keberadaan belatung.
Detektor
yang dibuat siswi kelas XII SMAN 1 Kendal, Nabella Permatasari dan Aska
Nurdiana, bisa melacak suara gerakan belatung. Di dalam detektor, mereka
memasang stetoskop yang biasa dipakai petugas medis sebagai
"penangkap" suara.
"Meski
tersembunyi di dalam daging buah, belatung tetap mengeluarkan suara yang sangat
halus ketika bergerak, tapi itu bisa terdeteksi," kata Aska kepada Tempo
dalam ajang International Exhibition for Young Inventors (IEYI) ke-10 di SMESCO
Exhibition Hall, Jakarta, Kamis, 30 Oktober 2014.
Selain
tampil dalam pameran, Nabella dan Aska juga mengikuti kompetisi National Young
Inventor Award yang diadakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
berbarengan dengan IEYI 2014. Ide membuat detektor itu muncul karena banyak
orang yang tertipu saat beli buah yang bagian luarnya mulus namun banyak
belatung di dalamnya. "Saya juga sering mengalaminya, mengupas buah
ternyata banyak belatungnya padahal luarnya mulus," kata Aska yang mengaku
takut melihat belatung.
Detektor
yang dibuat Aska dan Nabella berbentuk kotak dengan ukuran 15 x 25 cm. Wujudnya
mirip timbangan buah elektronik yang biasa dipakai tukang buah. Di dalam alat
itu terdapat stetoskop yang disambung dengan mikrofon mini, papan sirkuit, dua
baterai 9 volt dan rangkaian lampu light-emitting diodes (LED). "Suara
belatung yang tertangkap oleh membran stetoskop diperkuat dengan mikrofon mini
lalu diubah menjadi listrik mengaktifkan lampu LED," kata Aska.
Kotak
itu juga dilengkapi dengan silinder kedap suara untuk memblokir kebisingan yang
bisa mengintervensi kerja detektor. "Detektor ini sangat sensitif. Suara
halus belatung saja terdeteksi makanya dilengkapi penghalang kedap suara
itu," kata Agus Cahyono, guru fisika dan pembimbing riset Nabella dan
Aska.
Untuk
melacak belatung, cukup letakkan buah di atas kotak detektor. Silinder kedap
suara dipakai untuk menyelubungi buah sekaligus menyingkirkan suara eksternal
agar tidak mengganggu penangkap suara di dalam detektor. Jika lampu LED di
detektor berkedip konstan, buah itu sudah tercemar oleh belatung. "Jadi
tanpa membelah buahnya kita sudah tahu di dalamnya ada belatung," kata
Aska.
Agus
mengatakan detektor itu bisa berfungsi untuk semua buah yang berkulit lunak.
Detektor itu sudah diuji coba untuk melacak keberadaan belatung di dalam buah
jambu air, jambu biji, dan mangga. "Buah terbesar yang sudah diuji coba
adalah mangga. Kami akan kembangkan alat ini sehingga bisa dipakai untuk
mendeteksi buah berkulit keras," ujarnya.
ADS HERE !!!