• Home
  • Profil
  • Produk
  • ORDER
  • Konsultasi
CV. PRADIPTAPARAMITA
  • Home
  • PROFIL
  • PRODUK
  • PEMESANAN
  • PELANGGAN
  • KONSULTASI
  • Dropdown Menu ▼
    • Menu 1
    • Menu 2
    • Menu 3
  • Other

Halaman

Home → Tanpa Kategori → MANAJEMEN PENGENDALIAN LALAT

MANAJEMEN PENGENDALIAN LALAT

Syarif Hidayat
Rabu, 30 Oktober 2019
Lalat merupakan salah satu insekta (serangga) yang termasuk ordo diphtera,mempunyai sepasang sayap berbentuk membran. Lalat juga merupakan speciesyang berperan dalam masalah kesehatan masyarakat, yaitu sebagai vektorpenularan penyakit saluran pencernaan seperti: kolera, typhus, disentri, dan lain lain.
Penularan penyakit dapat terjadi melalui semua bagian dari tubuh lalatseperti : bulu badan, bulu pada anggota gerak, muntahan serta faecesnya.Dalam upaya pengendalian penyakit menular tidak terlepas dari usahapeningkatan kesehatan lingkungan, salah satu kegiatannya adalah pengendalianvektor penyakit.
Pengendalian vektor penyakit merupakan tindakan pengendalian untukmengurangi atau melenyapkan gangguan yang ditimbulkan oleh binatang pembawa penyakit, seperti lalat .Saat ini banyak sekali metode pengendalian lalat yang telah dikenal dandimanfaat kan oleh manusia. Prinsip dari metode pengendalian lalat adalahpengendalian itu dapat mencegah perindukan lalat yang dapat menyebabkan gangguan terhadap kesehatan manusia.
Usaha pemberantasan lalat harus merupakan salah satu program kesehatan lingkungan dari tiap-tiap Dinas Kesehatn. Usaha-usaha tersebut dapat meliputi :
A.   Tindakan-tindakan penyehatan lingkungan
Ini harus bertujuan melenyapkan semua tempat-tempat pembiakan lalat yang ada dan yang potensiil, disamping usaha mencegah transmisi penyakit. Tindakan-tindakan yang perlu diambil meliputi :
1.    Melenyapkan atau memperbaiki semua kakus-kakus dan cara-cara pembianang excrota manusia yang tidak memenuhi syarat-syarat kesehatan, terutama yang memungkinkan lalat langsung berkotak dengan excreate manusia.
2.    Garbage harus dibuang dalam tempat sampah yang tertutup. Cara pembuangan sampah harus  sarang lalat. Cara yang baik ialah sanitary landfill dan incineration. Pada Sanitary Landfill tanah yang menutup lapisan sampah harus didapatkan supaya lalat yang keluar dari pupa yang sudah ada tidak bisa menembus keluar tanah yang padat itu.
3.    Industri dan perusahaan-perusahaan pada mana terhadap kumpulankumpulan kotoran hewan atau zat-zat organik lain yang bisa menjadi tempat pembiakan lalat harus ditimbun dan membuangnya dengan cara yang mencegah pembiakan lalat didalamnya. Ini berlaku untuk abattoir,peternakan ayam, babi dan hewan lain, perusahaan-perusahaan makanan dan semua perusahaan-perusahaan yang menghasilkan sisa-sisa sayuran dan bahan dari hewan .Juga sewage-treatment plant harus diawasi terutama tentang cara-cara pembuangan kotoran yang tersaing dan sludge.
4.    Rumput dan tumbuhan-tumbuhan liar merupakan tempat perlindungan untuk lalat dan membuat usaha fogging atau misting dengan insektisida kurang effektif. Disamping itu rumput yang tinggi dapat menutupi timbunantimbunan dari zat-zat organik yang bisa menjadi tempat pembiakan lalat. Karena itu rumput harus dipotong pendek dan tumbuhan-tumbuhan liar dicabut dan dibuang dari pekarangan-pekarangan dan lapangan-lapangan terbuka.
B.    Pembasmian larva lalat
Kotoran hewan ternak kalau setiap hari diangkat dari kandang lalu segera disebarkan diatas lapangan terbuka atau ditimbun dalam tempat-tempat yang tertutup rapat sehingga tidak masuk lalat akan tidak memungkinkan lalat berkembang biak didalamnya. Keadaan kering akan mematikan larva dan bahanbahan organik yang kering tidak disukai lalat sebagai tempat bertelur. Timbunan kotoran hewan bisa disemprot dengan diazinon dan malathion (sebagai emulsi) atau insektisida lain (Ronnel, DDVP).

C.    Pembasmian lalat dewasa
Untuk membasmi lalat dewasa bisa dilakukan penyemprotan udara :
1.    Dalam rumah : penyemprotan dengan 0,1% pyrethrum dengan synergizing agents.
2.    Diluar rumah : fogging dengan suspensi atau larutan dari 5% DDT, 2% lindane atau 5% malathion. Tetapi lalat bisa menjadi resisten terhadap insektisida. Disamping penyemprotan udara (space spraying) bisa juga dilakukan.
3.    Residual spraying dengan organo phosphorus insecticides seperti : Diazinon 1%, Dibrom 1%, Dimethoote, malathion 5%, ronnel 1%, DDVP dan bayer L 13/59 Ó 2001 digitized by USU digital library  Pada residual spraying dicampur gula untuk menarik lalat.
4.    Khusus untuk perusahaan-perusahaan susu sapi dipakai untuk residual spraying diazinon, ronnel dan malathion menurut cara-cara yang sudah ditentukan. Harus diperhatikan supaya tidak terjadi kontaminasi makanan manusia, makanan sapi dan air minum untuk sapi, dan sapi-sapi tidak boleh disemprot.
5.    Tali yang diresapi dengan insektisida (Inpregnated Cords) : Ini merupakan variasi dari residual spraying. Tali-tali yang sudah diresapi dengan DDT digantung vertikal dari langit-langit rumah, cukup tinggi supaya tidak tersentuh oleh kepala orang. Lalat suka sekali hinggap pada tali-tali ini untuk mengaso, terutama pada malam hari. Untuk ini dipakai :
Parathion : ini bisa tahan sampai 10 minggu
Diazinon : ini bisa tahan sampai 7 minggu
Karena parathion sangat tosis untuk manusia, hanya orang-orang yang berpengalaman dapat mengerjakannya dengan sangat hati-hati, dengan memakai sarung tangan dari kain atau karet. Kalau kulit terkena kontaminasi dengan parathion maka bagian kulit yang terkena harus segara disetujui dengan air dan sabun.
D.   Umpan lalat
Lalat dewasa bisa juga dimatikan dengan umpan dicampur dengan insektisida. Umpan itu diletakkan di tempat-tempat dimana biasanya banyak lalat berkumpul. Sebagai umpan dipakai gula, dalam bentuk kering atau basah. Yang bisa dipakai ialah : Diazinon, malathion, ronnel, DDVP, Dibrom, Bayer L 13/59. Umpan lalat tidak boleh dipakai didalam rumah.
ADS HERE !!!

Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Labels

  • ANTI LALAT (23)
  • ANTI LARVA LALAT (1)
  • ASAM AMINO (1)
  • AYAM (20)
  • BAU KANDANG (1)
  • BEBEK (2)
  • DAGING SAPI VS BABI (1)
  • KANDANG AYAM LAYER DAN BROILER (1)
  • KEDOKTERAN HEWAN (2)
  • KELINCI (3)
  • KISAH SUKSES IMPROLIN (1)
  • LAYER (10)
  • lele (1)
  • makronutrien (1)
  • MANAGEMEN BROODING (1)
  • MANAGEMEN KESEHATAN (1)
  • mikronutrient (1)
  • MINERAL (1)
  • paramita (1)
  • PEMBASMI LALAT (2)
  • Pembuat Kompos (1)
  • Penghancur bahan organik (1)
  • pengurai bahan organik (1)
  • PETS (1)
  • pradipta (1)
  • PRADIPTAPARAMITA (4)
  • PROBIOTIK (4)
  • PRODUK PERIKANAN (13)
  • PRODUK PERTANIAN (11)
  • produk peternakan (17)
  • PUPUK ORGANIK (1)
  • RACUN LALAT (3)
  • RALAT (2)
  • SAPI (13)
  • STANDAR PRODUKSI LAYER (1)
  • SUPLEMEN TERNAK (9)
  • TEKNOLOGI DAN INFORMASI (1)
  • WC CLEANER (1)

RAMAH LINGKUNGAN

RAMAH LINGKUNGAN
Produk Kami Ramah Lingkungan

SIAP KIRIM

SIAP KIRIM
Kami Siap Kirim Paket Dengan Berbagai Pilihan Ekspedisi

TRANSFER

TRANSFER
Transfer Bisa Dilakukan ke rek. BCA, BRI dan Mandiri

PASUKAN PEMBASMI LALAT

PASUKAN PEMBASMI LALAT
KLIK GAMBAR UNTUK INFO SELENGKAPNYA
Copyright © 2015 CV. PRADIPTAPARAMITA. All rights reserved. My Notes Template. Simple Default Template edited by RT Media ™. Powered by Login